Mengkritik Sebuah Berita Perihal Kritik

Seniman Nyentrik Kritisi “PERUSUH” Bendungan Bener https://purworejo.sorot.co/berita-11422-link.html

Karena judul dari berita dalam foto di atas menekankan soal kritis-mengkritisi, kami ingin memulai nyinyiran ini dengan ajakan. Mari kita kritisi isi berita dengan 6 (enam) kalimat pendek + 2 (dua) kutipan tersebut yang terlihat sangat singkat, padat, dan jelas jika dibaca namun agaknya kurang jelas korelasi (hubungan) antara judul dan narasinya.

Kita kadang salah kaprah dalam memahami dan mengartikan kata “perusuh”. Menyambung pembahasan awal terkait judul berita tersebut di atas, kami hanya ingin menawarkan judul lain yang tentunya memiliki artian atau Continue reading “Mengkritik Sebuah Berita Perihal Kritik”

Mahasiswa Bertanya Pada Dirinya Sendiri; Sebenanya aku itu apa?

Cemooh ini berangkat dari ketidaksepakatan saya terhadap realitas masyarakat dewasa ini, yang tentu saja ditawarkan dan kemudian dibentuk oleh sistem maha benar nan agung. Di mana, sistem tersebut telah membentuk suatu tatanan masyarakat pasar (baca: globalisme; kapitalisme liberal; konsumerisme) yang sangat ideal untuk kemudian dapat disebut sebagai masyarakat seragam.

Masyarakat pasar adalah bentuk masyarakat yang sangat tergantung pada hubungan-hubungan ekonomi setan yang secara sadar ataupun tidak, selalu menghamba pada apa-apa yang oleh para pemodal (baca: kapitalisme) jejalkan setiap harinya. Kemudian inilah yang menjadikan masyarakat terlihat sebagai tatanan yang seolah-olah utuh, Continue reading “Mahasiswa Bertanya Pada Dirinya Sendiri; Sebenanya aku itu apa?”

Melihat Realitas Dari Sebuah Tembok; Tak Ada Kemenangan DI Hari Esok

“Jika seseorang menodongkan pistol padamu dan kamu meminta damai, hal yang akan terjadi adalah kamu akan ditembak saat itu juga!”

Dalam banyak kasus, ancaman terbesar terhadap praktik kelompok masyarakat dalam memperjuangkan kebenarannya adalah bukan karena seberapa gencar hegemoni budaya kapitalis mengacak-acak kebenaran masyarakat tersebut yang masih bisa dikatakan cukup organik, sebab belum terdapat hubungan-hubungan kapitalis yang lebih kompleks, melainkan keorganikan itu tadi ditelanjangi pelan-pelan oleh kelompok di luarnya yang selalu saja bilang; kita sedang memperjuangkan sesuatu yang sama. Continue reading “Melihat Realitas Dari Sebuah Tembok; Tak Ada Kemenangan DI Hari Esok”

Desa Dan Segala Problematikanya

Desa merupakan wilayah terkecil dari suatu negara, dimana kebanyakan orang mencirikan desa sebagai penghasil orang-orang yang tidak kompeten. Hal ini bisa kita lihat dari istilah ‘Ndeso’ yang selama ini digunakan oleh sebagaian besar orang untuk memberi label kepada orang yang ketinggalan zaman, buta teknologi dan masih lekat dengan pola hidup tradisional.

Dalam beberapa hal, harus diakui bahwa desa adalah sebuah tempat di mana manusia masih sangat tergantung dengan manusia lainnya, termasuk dengan alam itu sendiri. Continue reading “Desa Dan Segala Problematikanya”